gambar : soundcloud.com/amir-aus/amir-takut-original-mix
Pria dengan sorot mata yang teduh, pemilik senyum yang acap kali membuatku sulit tidur, dan suara tawanya, menjadi hal yang selalu ingin aku dengar.
Dia tidak sering minum kopi. Dia lebih memilih teh menjadi temannya.
“Aku akan buat kopi yang manis.”
“Tidak ada kopi yang manis.”
“Pokoknya ada.”
Dia keras kepala, tapi aku suka. Keras kepalanya menyelamatkanku berkali-kali. Dia bawel, tapi aku suka. Aku suka bilamana Dia tengah antusias bercerita, aku suka mendengar semua ceritanya, aku ingin menjadi bagian dari mereka nanti.
Dia pria yang pendiam, jarang tertawa, suka berbicara, dan sesekali suka merajuk. Tetap saja, dia yang selalu memiliki cara untuk membuatku jatuh cinta. Ah, bahkan ketika dia tidak sedang berusaha untuk itu pun, aku tetap saja suka.
Dia membawaku kembali pulang. Aku tidak pernah mencarinya, dia pun tidak mencariku, namun kita di pertemukan dalam satu titik lintas takdir. Aku menyukainya, dan segala tentangnya.
Aku tidak pernah bisa dengan sempurna menggambarkanmu, menceritakan tentangmu, karena aku takut. Aku takut, nanti banyak yang suka kamu.
— wordhunter